User Tools

Site Tools


peraturan:sedp:20pj.61997
                          DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                       DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
                                             1 September 1997

                      SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
                            NOMOR SE - 20/PJ.6/1997

                               TENTANG

            EVALUASI PENERIMAAN PBB TRIWULAN I TAHUN 1997/1998

                          DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Berdasarkan Laporan Penerimaan PBB yang dihimpun oleh Direktorat PBB, dengan ini diberitahukan bahwa 
realisasi penerimaan PBB triwulan I tahun 1997/1998 (sampai dengan bulan Juni 1997) adalah sebagai 
berikut :

I.  Perbandingan realisasi penerimaan dengan rencana penerimaan 1997/1998.
    Realisasi penerimaan PBB yang dicapai sampai bulan Juni 1997 untuk semua sektor sebesar 
    Rp 356.025.639 ribu atau 14,21% dari rencana penerimaan sebesar Rp. 2.505.000.000 ribu. 
    Perbandingan realisasi penerimaan dengan rencana per sektor dapat dilihat pada Tabel berikut :

                                        (ribuan rupiah)
    ____________________________________________________________________________
    No. Sektor          Rencana     Realisasi          %
                    1997/1998       1997/1998       (4 : 3)
    ____________________________________________________________________________
    1       2               3               4              5
    ____________________________________________________________________________
    1   Pedesaan          214.815.817           9.524.476         4,00
    2   Perkotaaan        851.949.183         35.900.661          4,00
    ____________________________________________________________________________
    Jumlah Pds/Pkt          1.066.765.000         45.425.137          4,00
    ____________________________________________________________________________
    3   Perkebunan         106.000.000          9.264.442         8,00
    4   Perhutanan         227.000.000        29.631.319        13,00
        a.  Non IHH        108.700.000          7.215.422         6,00
        b.  IHH        118.300.000        22.415.897        18,00
    5   Pertambangan :      1.105.235.000       271.704.741     24,00
        a.  Non Migas        15.635.000           908.468         5,00
        b.  Migas       1.089.600.000       270.796.273     24,00
    ____________________________________________________________________________
    Jumlah APBN         2.505.000.000       356.025.639     14,00
    ____________________________________________________________________________
    
    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase penerimaan yang tertinggi adalah sektor 
    Pertambangan (24,58%) dan terendah sektor Perkotaan (4,21%). Rincian realisasi penerimaan per 
    sektor/KPPBB/Dati I/Kanwil dapat dilihat pada Lampiran Surat Edaran ini.

Il. Perbandingan realisasi penerimaan PBB tahun 1997/1998 sampai dengan bulan Juni 1997 dengan 
    tahun 1996/1997 periode yang sama dapat dilihat pada tabel berikut :

                                            (ribuan rupiah)
    ____________________________________________________________________________________
    No.     Sektor               Realisasi Penerimaan              %        %
                    ______________________________________
                    1996/1997   %   1997/1998   %   (5 : 3) (6 - 4)
    ____________________________________________________________________________________
    1           2           3         4    5          6      7        8
    ____________________________________________________________________________________
    1       Pedesaan      19.245.103    10,17    9.524.476  4,43     49,49     -5,74
    2       Perkotaan     65.681.674      8,23  35.900.661  4,21     54.66     -4,02
    ____________________________________________________________________________________
    Jumlah      Pds/Pkt       84.926.777      8,61  45.425.137  4,26     53.49     -4
    ____________________________________________________________________________________
    3       Perkebunan      8.574.324     8,90   9.264.442  8.74    108,05     -0,16
    4       Perhutanan    24.160.823    11,73   29.631.319  13,05   122,64      1,32
    5       Pertambangan    237.395.850 24,41   271.704.741 24,58   114,45      0.17
    ____________________________________________________________________________________
    Jumlah      APBN        355.057.774 15,59   356.025.639 14,21   100,27     -1,38
    ____________________________________________________________________________________

    Bila dibandingkan dengan penerimaan tahun 1996/997 periode yang sama, terlihat bahwa persentase 
    pencapaian rencana penerimaan untuk sektor Pedesaan dan Perkotaan mengalami penurunan, namun 
    sektor Perhutanan dan Pertambangan mengalami peningkatan.

III.    Peringkat persentase realisasi penerimaan tahun 1997/1998 sampai dengan Juni 1997 dapat disusun 
    sebagai berikut :
    1.  Susunan peringkat untuk sektor Pds dan Pkt
        a.  Kanwil DJP
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi            Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   Kanwil         %           Peringkat             Kanwil %
            _____________________________________________________________________
                1       I       10,09       13      III 1,94
                2       VII       5,24      12      XIII     2,67
                3       XV        5,05      11      XII  2,67
            _____________________________________________________________________

        b.  KP.PBB
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi         Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   KP.PBB         %    Peringkat   KP.PBB      %
            _____________________________________________________________________
                1       P. Sidempuan     33,93      107     Temanggung      0,41
                2       Kisaran      31,15      106     Watampone       0,60
                3       Tasikmalaya  30,62      105     Tangerang       0,63
                4       Palangkaraya     16,56      104      Padang     0,68
                5       Purwakarta   15,07      103      Pamekasan      0,76
            _____________________________________________________________________

        c.  Daerah Tingkat I
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi         Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   DATI I         %    Peringkat   Dati I      %
            _____________________________________________________________________
               1       Sumatera Utara    10,72      27  Bengkulu        1,33
               2       Kalimantan Tengah       9,20     26  Sumatera Barat      1,50
               3       Riau            7,16     25  Sumatera Selatan    1,67
               4       Irian Jaya          6,15     24  Lampung     2,09
               5       NTB             5,28     23  Sulawesi Tengah 2,18
            _____________________________________________________________________

    2.  Susunan peringkat untuk rencana penerimaan APBN

        a.  Kanwil DJP
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi           Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   Kanwil        %       Peringkat     Kanwil    %
            _____________________________________________________________________
               1        XV      23,21       13         VI       3,28
               2        XI      21,95       12         VII      8,61
               3        I       19,87       11         IX       10,1
            _____________________________________________________________________
    
        b.  KP PBB
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi         Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   KP.PBB      %   Peringkat   KP.PBB          %
            _____________________________________________________________________
              1     Singaraja   28,86     107       Tangerang       0,56
              2     Sorong      28,01     106       Jakarta Pusat   1,76
              3     Baturaja    27,83     105       Jakarta Timur   2,13
              4     Gorontalo   25,35     104       Jakarta Barat   2,75
              5     Barabai     24,22     103       Bandung Dua     4,10
            _____________________________________________________________________

        c.  Daerah Tingkat I
            _____________________________________________________________________
                Peringkat tertinggi         Peringkat terendah
            _____________________________________________________________________
            Peringkat   Dati I      %   Peringkat   Dati I        %
            _____________________________________________________________________
              1    Irian Jaya       24,91       27        DKI Jaya      3.28
              2    Timor Timur      23,53       26        Jawa Barat        8,61
              3    Kalimantan Selatan   23,25       25        Jawa Timur        10,10
              4    Jambi            22,33       24        Jawa Tengah   10,48
              5    DI Aceh      22,33       23        DI Yogyakarta 10,52
            _____________________________________________________________________

IV. Mengingat masih rendahnya realisasi penerimaan PBB Triwulan I tahun 1997/1998 terutama sektor 
    Pedesaan dan Perkotaan, maka untuk mengoptimalkan pelaksanaan pemungutan PBB dan 
    mendapatkan hasil yang maksimal sekaligus dapat mengamankan rencana penerimaan Pedesaan dan 
    Perkotaan serta APBN, kiranya perlu diupayakan hal-hal sebagaimana telah dirumuskan dari hasil 
    Rapim Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut :
    1.  Pengamanan penerimaan PBB tahun anggaran 1997/1998 :
        Prognosa realisasi penerimaan PBB tahun anggaran 1997/1998 diperkirakan dapat dicapai 
        sebagai berikut :
        1.1.    Realisasi sektor Pedesaan dan Perkotaan Rp 1.152 milyar (108%) dari rencana 
            Rp 1.067 milyar.
        1.2.    Realisasi APBN Rp 2.623 milyar (104,7%) dari rencana Rp 2.505 milyar.

    2.  Upaya untuk mengamankan penerimaan PBB tahun 1997/1998 segera diambil langkah-
        langkah sebagai berikut :
        2.1.    Mempercepat penerbitan SPPT, STTS dan DHKP tahun 1997 dan penyampaiannya 
            kepada Wajib Pajak dan Instansi terkait lainnya termasuk obyek-obyek tertentu yang 
            saat ini sedang dilakukan pendataan/penilaian sehingga pembayarannya dapat segera 
            dilakukan pada tahun 1997/1998.
        2.2.    Rencana penerimaan intern yang mencerminkan kekuatan potensi pokok dan 
            tunggakan riil dapat digali dijadikan pedoman pencapaian penerimaan dalam 
            mengoptimalisasikan operasional pemungutan PBB, dikoordinasikan dengan Pemda 
            setempat.
        2.3.    Peningkatan kerjasama operasional pemungutan dalam Tim Intensifikasi PBB Tingkat    
            I dan II, khususnya bagi daerah-daerah yang realisasi penerimaannya sangat rendah 
            selama tiga tahun terakhir. Untuk itu perlu disusun strategi operasional pemungutan 
            antara lain melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah secara periodik, melaksanakan 
            pekan panutan, bulan bakti PBB dan operasi sisir.
        2.4.    Peningkatan pemantauan penyampaian SPPT dan perekaman bukti pembayaran PBB 
            (STTS) dalam rangka inventarisasi tunggakan riil yang masih bisa ditagih untuk 
            selanjutnya dilakukan penagihan aktif serta penghapusan piutang PBB yang sudah 
            tidak dapat ditagih lagi sesuai ketentuan yang berlaku.
        2.5.    Tim Intensifikasi Tingkat Pusat (Ditjen Pajak dan Ditjen PUOD) akan mengadakan 
            kunjungan pembinaan terhadap Tim Intensifikasi Tingkat I dan II yang realisasi 
            penerimaan selama tiga tahun terakhir masih rendah terutama sektor Pedesaan dan 
            Perkotaan di luar Jawa.
        2.6.    Mengalokasikan dan memanfaatkan dana yang tersedia semaksimal mungkin 
            termasuk sebagian dana yang diperoleh dari pengembalian 10% bagian Pemerintah 
            Pusat untuk meningkatkan penerimaan PBB, meningkatkan pokok ketetapan tahun 
            1977, meningkatkan kegiatan pemungutan serta tertib administrasi PBB.
        2.7.    Dalam rangka pencairan tunggakan PBB diminta bantuan Para KPP sebelum 
            menerbitkan SPMKP terlebih dahulu mengkonfirmasikan tunggakan PBB dari Wajib 
            Pajak yang mengajukan restitusi guna dilakukan konfirmasi pada restritusi yang akan 
            diberikan. Jawaban konfirmasi sudah diterima KPP selambat-lambatnya 3 (tiga) hari 
            setelah permintaan konfirmasi diterima.
        2.8.    Meningkatkan kualitas dan kecepatan semua jenis pelayanan WP yang mempunyai 
            dampak langsung terhadap peningkatan penerimaan PBB.
        2.9.    Melakukan koordinasi yang baik dengan Bank Persepsi dan Tempat Pembayaran 
            untuk kelancaran pelayanan WP dan akurasi angka penerimaan PBB.

Demikian disampaikan untuk diperhatikan seperlunya.




A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK
DIREKTUR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

ttd

MACHFUD SIDIK
peraturan/sedp/20pj.61997.txt · Last modified: 2023/02/05 20:33 by 127.0.0.1