KLIPedia

                          DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                       DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
                                                      17 Juli 2003

                           SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK
                         NOMOR S - 693/PJ.51/2003

                            TENTANG

                           PPnBM ATAS AC MOBIL

                        DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor XXX tanggal 16 Juni 2003 hal Penegasan Atas Pembebasan 
Pungutan PPn BM Atas Penjualan Lokal Unit A/C Mobil, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :

1.  Dalam surat tersebut disampaikan bahwa :
    a.  Berdasarkan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) Tahun 2003 dinyatakan bahwa PPn BM 
        atas A/C mobil dengan HS Nomor 8415.20.000 adalah nol.
    b.  Saudara berkesimpulan bahwa sejak tanggal 1 Mei 2003 A/C mobil bukan merupakan obyek 
        PPn BM oleh karenanya sejak tanggal tersebut Saudara tidak lagi mengenakan PPn BM atas 
        penjualan lokal A/C mobil tersebut.
    c.  Berdasarkan hal-hal tersebut Saudara meminta penegasan tentang kebenaran tersebut.

2.  Sebagaimana diketahui, pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) atas suatu jenis 
    Barang Kena Pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor adalah berdasarkan Keputusan 
    Menteri Keuangan Nomor 570/KMK.04/2000 tentang Jenis Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah 
    Selain Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah 
    beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 39/KMK.03/2003, yang 
    berlaku mulai tanggal 1 Januari 2001.

    Sesuai dengan Lampiran II huruf d.1 Keputusan Menteri Keuangan tersebut ditetapkan bahwa atas 
    impor atau penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah berupa mesin pengatur suhu 
    udara, terdiri dari kipas yang dijalankan dengan motor dan elemen untuk mengubah suhu atau 
    kelembaban udara, termasuk mesin-mesin tersebut yang tidak dapat mengatur kelembaban udara 
    secara tersendiri dari jenis yang digunakan untuk orang, didalam kendaraan bermotor dengan nomor 
    HS 8415.20.000 dikenakan PPn BM dengan tarif 20% (duapuluh persen).

3.  Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dengan ini ditegaskan bahwa A/C mobil dengan nomor HS 
    8415.20.000 sebagaimana dimaksud dalam butir 1 adalah obyek PPn BM sehingga atas impor atau 
    penyerahannya dikenakan PPn BM dengan tarif 20% (duapuluh persen).

Demikian untuk dimaklumi.




A.n. DIREKTUR JENDERAL,
DIREKTUR PPN DAN PTLL

ttd

I MADE GDE ERATA