peraturan:sdp:181pj.321996
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ___________________________________________________________________________________________ 26 September 1996 SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR S - 181/PJ.32/1996 TENTANG PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN ATAS IMPOR BARANG MODAL DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 11 Juli 1996 dan tanggal 11 Juni 1996 perihal tersebut di atas, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam surat Saudara disebutkan bahwa : a. PT XYZ semula berkantor pusat dan terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Jakarta, memiliki cabang dan sudah terdaftar pula sebagai PKP di Tanjung Pandan. PIUD atas impor barang modal yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan alamat dan NPWP kantor pusat Jakarta. b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibayar atas impor barang modal yang menggunakan NPWP Jakarta tersebut apakah dapat dikreditkan di Tanjung Pandan. 2. Sesuai dengan ketentuan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 50 TAHUN 1994 beserta penjelasannya disebutkan bahwa Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) dikreditkan dengan Pajak Keluaran di tempat PKP dikukuhkan. Alamat PKP yang tercantum dalam Faktur Pajak harus sama dengan alamat yang tercantum dalam Surat Keputusan Pengukuhan. 3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 50 TAHUN 1994 beserta penjelasannya disebutkan bahwa Direktur Jenderal Pajak dapat menentukan tempat lain selain tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) di atas sebagai tempat pengkreditan Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP, baik atas permohonan tertulis dari PKP ataupun secara jabatan. Selanjutnya dalam penjelasannya diberikan contoh sebagai berikut, PKP "A" berkantor pusat dan terdaftar di Jakarta memiliki pabrik dan sudah terdaftar sebagai PKP di Solo. PIUD dalam rangka pengimporan BKP menggunakan NPWP Kantor Pusat Jakarta. Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, PKP di Solo dapat mengkreditkan Pajak Masukan yang tercantum dalam dokumen impor tersebut. 4. Berdasarkan uraian di atas maka terhadap permasalahan yang Saudara ajukan dapat ditegaskan bahwa PT XYZ di samping berkantor pusat di Jakarta juga mempunyai kantor cabang di Tanjung Pandan dan telah terdaftar sebagai PKP. Dengan sudah dikukuhkannya cabang PT XYZ sebagai PKP oleh KPP Tanjung Pandan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 50 TAHUN 1994 sebagaimana diuraikan pada butir 3 di atas, pembayaran PPN atas impor barang modal di Jakarta diijinkan untuk dikreditkan di Tanjung Pandan sepanjang PPN Pajak Masukan tersebut belum dikreditkan di Kantor Pusat Jakarta dan belum/tidak dibebankan sebagai biaya dalam perhitungan Pajak Penghasilan. Demikian untuk dimaklumi. DIREKTUR JENDERAL PAJAK, ttd FUAD BAWAZIER
peraturan/sdp/181pj.321996.txt · Last modified: 2023/02/05 05:59 by 127.0.0.1