User Tools

Site Tools


peraturan:kmk:462kmk.041998
             KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 
                    NOMOR 462/KMK.04/1998

                        TENTANG 

       PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 YANG BERSIFAT FINAL ATAS PENGHASILAN 
             SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN TERTENTU

                MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a.  bahwa untuk kelancaran dan kemudahan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan memberikan 
    kepastian hukum bagi Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan 
    pekerjaan, jasa, dan kegiatan tertentu berdasarkan Pasal 21 ayat (7) Undang-undang No. 7 Tahun 
    1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 10 
    Tahun 1994, dapat ditetapkan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang bersifat final;
b.  bahwa dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan RI No. 361/KMK.04/1998 tentang Faktor 
    Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dipandang perlu menetapkan ketentuan 
    pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas jenis-jenis penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, 
    jasa, dan kegiatan tertentu yang pemotongan pajaknya bersifat final dengan Keputusan Menteri 
    Keuangan;

Mengingat :

1.  Undang-undang No. 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran 
    Negara Republik Indonesia Tahun 1983 No. 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 
    3262) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 9 TAHUN 1994 (Lembaran 
    Negara Republik Indonesia Tahun 1994 No. 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 
    3566);
2.  Undang-undang No. 7 TAHUN 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia 
    Tahun 1983 No. 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3263) sebagaimana telah 
    beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 TAHUN 1994 (Lembaran Negara Republik 
    Indonesia No. 3567);
3.  Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 122/M Tahun 1998;
4.  Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 361/KMK.04/1998 tentang Faktor Penyesuaian 
    Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak;

                         MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 
21 YANG BERSIFAT FINAL ATAS PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN 
TERTENTU.


                        Pasal 1

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan 
pekerjaan, jasa, dan kegiatan tertentu, yang dipotong Pajak Penghasilan yang bersifat final oleh pihak-pihak 
yang membayarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (7) Undang-undang No. 7 TAHUN 1983 
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 10 TAHUN 1994, adalah sebagai berikut :
a.  Uang tebusan pensiun yang dibayar oleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri 
    Keuangan dan Tunjangan Hari Tua atau Tabungan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus oleh Badan 
    Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b.  Uang pesangon;
c.  Hadiah dan penghargaan perlombaan;
d.  Honorarium atau komisi yang dibayar kepada penjaja barang dan petugas dinas luar asuransi.


                        Pasal 2

(1) Atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a dipotong Pajak Penghasilan sebagai 
    berikut :
    a.  Apabila penghasilan bruto tidak lebih dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) 
        sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto;
    b.  Apabila penghasilan bruto lebih dari dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) 
        sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

(2) Dikecualikan dari pemotongan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila penghasilan bruto 
    dalam Pasal 1 huruf a jumlahnya Rp. 8.640.000,- (delapan juta enam ratus empat puluh ribu rupiah) 
    atau kurang.


                        Pasal 3

(1) Atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b dipotong Pajak Penghasilan sebagai 
    berikut :
    a.  Apabila penghasilan bruto tidak lebih dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) 
        sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto;
    b.  Apabila penghasilan bruto lebih dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sebesar 
        15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

(2) Dikecualikan dari pemotongan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila 
    penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b jumlahnya Rp. 17.280.000,- (tujuh 
    belas juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah).


                        Pasal 4

(1) Atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c dipotong Pajak Penghasilan sebesar 
    15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

(2) Atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d dipotong Pajak Penghasilan sebesar 
    10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto.


                        Pasal 5

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Keputusan ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.


                        Pasal 6

Dengan berlakunya Keputusan Menteri Keuangan ini, Keputusan Menteri Keuangan No. 598/KMK.04/1994 dan 
Keputusan Menteri Keuangan No. 600/KMK.04/1995 dinyatakan tidak berlaku.


                        Pasal 7

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1999.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam 
Berita Negara Republik Indonesia.




Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 21 Oktober 1998
MENTERI KEUANGAN,

ttd

BAMBANG SUBIANTO
peraturan/kmk/462kmk.041998.txt · Last modified: 2023/02/05 20:40 by 127.0.0.1