peraturan:0tkbpera:ebb87faa733d9a04ebb40f422b135fb0
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
16 Oktober 2003
SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR S - 707/PJ.322/2003
TENTANG
PENJELASAN PPN ATAS JASA MAKLON
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor XXX tanggal 11 September 2003 hal sebagaimana tersebut pada
pokok surat, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam surat tersebut antara lain dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
a. PT ABC bergerak di bidang industri garment (pakaian jadi) dengan fasilitas EPTE.
b. PT ABC menerima subkontraktor dari PT XYZ di Kawasan Berikat untuk mengerjakan
produksi jacket dengan tujuan untuk dieksport dengan harga kontrak kerja (ongkos kerja)
sebesar Rp 10.000,- per pcs. Jumlah order yang diterima PT ABC sebanyak 1000 pcs.
Bahan material/sub material semua dari PT XYZ. Setelah barang selesai dikerjakan, barang
jadi tersebut diserahkan kembali kepada PT XYZ dengan membuat invoice sebesar harga
subkontrak kerja tanpa memungut PPN-nya, serta menerbitkan Faktur Pajak Standar sebesar
harga kontrak kerja dengan membubuhi "Cap tidak dipungut PPN/PPnBM eks Keppres No. 96
Tahun 1993".
c. Dalam pemeriksaan oleh KPP PMA IV, PT ABC dinyatakan salah dalam pembuatan Faktur
Pajak karena tidak memungut pajak atas penyerahan kembali barang jadi atas hasil
subkontrak tersebut dan dinyatakan kurang bayar atas PPN tersebut.
d. Dasar hukum PT ABC untuk tidak memungut PPN-nya adalah Keppres Nomor 96 TAHUN 1993
dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-39/PJ.52/1993 yaitu pada butir 1, 1.5,
5.2 dan 5.3.
e. Selanjutnya Saudara mohon penjelasan bagaimana sebenarnya arti dan maksud dari isi Surat
Edaran tersebut.
2. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 96 TAHUN 1993 tentang Perlakuan PPN dan
PPn BM atas Penyerahan Barang Kena Pajak Ke, Dari dan Antar Kawasan Berikat dan Entrepot
Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE), diatur bahwa atas penyerahan kembali hasil pekerjaan oleh PKP
subkontraktor dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada
PKP di Kawasan Berikat atau EPTE, PPN dan PPn BM yang terutang tidak dipungut.
3. Berdasarkan Pasal 14 huruf f dan g Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997 tentang
Kawasan Berikat sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 37/KMK.04/2002, antara lain diatur bahwa:
a. Atas pengeluaran barang dan/atau bahan dari PDKB ke perusahaan industri di DPIL atau
PDKB lainnya dalam rangka subkontrak, tidak dipungut PPN dan PPn BM.
b. Atas penyerahan kembali BKP hasil pekerjaan sub kontrak oleh PKP di DPIL atau PDKB
lainnya kepada PKP PDKB asal, tidak dipungut PPN dan PPn BM.
4. Berdasarkan Pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 162/KMK.04/2003 tentang Pekerjaan Sub
Kontrak dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya ke Kawasan Berikat, diatur bahwa atas pekerjaan sub
kontrak yang dilakukan oleh PDKB di Kawasan Berikat tetap dikenakan Pajak Pertambahan Nilai atas
jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Berdasarkan butir 1.5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-39/PJ.52/1993 tentang
Pengenaan PPN dan PPn BM pada Kawasan Berikat dan Entrepot Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE),
antara lain diatur bahwa PPN dan PPn BM yang terutang tidak dipungut atas penyerahan kembali
Barang Kena Pajak hasil pekerjaan oleh PKP sub kontraktor dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya
kepada PKP di Kawasan Berikat/PKP EPTE
6. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, serta memperhatikan isi surat Saudara pada butir
satu, dengan ini ditegaskan sebagai berikut:
a. Atas penyerahan kembali Barang Kena Pajak hasil pekerjaan sub kontrak oleh PT ABC
kepada PT XYZ di Kawasan Berikat tidak dipungut PPN dan PPn BM, namun tetap harus
menerbitkan Faktur Pajak dengan dicap stempel "Tidak Dipungut PPN/PPn BM eks Keppres
Nomor 96 TAHUN 1993".
b. Atas penyerahan Jasa Kena Pajak berupa pekerjaan sub kontrak yang dilakukan oleh PT ABC
kepada PT XYZ tetap dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sesuai ketentuan yang berlaku,
karena tidak termasuk yang mendapatkan fasilitas PPN tidak dipungut.
Demikian untuk dimaklumi.
A.n. DIREKTUR JENDERAL
Pjs DIREKTUR
ttd
I MADE GDE ERATA
peraturan/0tkbpera/ebb87faa733d9a04ebb40f422b135fb0.txt · Last modified: by 127.0.0.1