peraturan:0tkbpera:e148bbf8d64abf4aac7ea4a3c5560aee
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
10 Agustus 1998
SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR S - 184/PJ.313/1998
TENTANG
PERMOHONAN PENEGASAN MENGENAI SERI PPh UMUM 18 TANGGAL 14 JUNI 1986
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : XXX tanggal 16 Mei 1998 mengenai perihal tersebut di atas,
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Berkenaan dengan adanya Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-27/PJ.22/1986 tanggal
14 Juni 1986 mengenai biaya entertainment, Saudara menanyakan :
a. apakah lampiran daftar nominatif wajib dilampirkan dalam SPT Tahunan. Dalam hal daftar
nominatif tersebut tidak dilampirkan apakah terdapat sanksi bahwa biaya tersebut tidak dapat
dibebankan sebagai biaya.
b. dalam hal atas pengeluaran biaya entertainment tersebut diakui sebagai biaya perusahaan,
apakah atas pengeluaran tersebut perlu dilakukan pemotongan PPh Pasal 21.
2. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-27/PJ.22/1986 tanggal 14 Juni 1986
antara lain ditegaskan bahwa biaya entertainment, representasi dan sejenisnya pada dasarnya dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-
undang Pajak Penghasilan 1984, sepanjang dapat dibuktikan bahwa biaya-biaya tersebut telah benar-
benar dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan perusahaan (materiil) dengan membuat daftar
nominatif yang dilampirkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan.
3. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini ditegaskan bahwa :
a. Pada prinsipnya biaya entertainment dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sepanjang
Saudara dapat membuktikan bahwa biaya-biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan dan
benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan perusahaan.
b. Pada prinsipnya daftar nominatif atas pengeluaran biaya entertainment harus dilampirkan
pada Surat Pemberitahuan Tahunan, namun apabila Wajib Pajak tidak melampirkannya, Wajib
Pajak harus dapat memberikannya pada saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas pajak.
Meskipun demikian biaya entertainment tersebut tetap diakui sebagai biaya perusahaan
sepanjang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas.
c. Biaya entertainment dan biaya sejenis yang telah memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
pada huruf a di atas bukanlah objek pemotongan PPh Pasal 21.
Demikian untuk dimaklumi.
DIREKTUR
ttd
Drs. DJONIFAR AF, MA
peraturan/0tkbpera/e148bbf8d64abf4aac7ea4a3c5560aee.txt · Last modified: by 127.0.0.1