peraturan:0tkbpera:c14a2a57ead18f3532a5a8949382c536
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
29 Juli 1998
SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR S - 1685/PJ.531/1998
TENTANG
PPN ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 30 Mei 1998, perihal tersebut pada pokok surat, dengan ini kami
berikan penjelasan sebagai berikut :
1. Dari surat tersebut antara lain dapat diketahui bahwa :
a. pada tanggal 31 Juli 1984, Saudara membeli kavling di kawasan Real Estate seluas 450 M2,
di Blok I.4, Kav. No. B. 13 Jalan Yupiter Raya No 12 Vila Cinere Mas, Kel. Pisangan,
Kec. Ciputat, Tangerang
b. diatas kavling tersebut dibangun rumah seluas 415 M2 melalui pemborong PT XYZ yang
selesai secara keseluruhan pada tahun 1990, dengan IMB tertanggal 13 Agustus 1990
No 648.3/386-Perk/1990, PPN telah dipungut/disetorkan oleh PT XYZ.
2. Berdasarkan pada Pasal 4 huruf c Undang-undang No 8 TAHUN 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang No 11 TAHUN 1994, PPN dikenakan atas penyerahan Jasa kena Pajak yang dilakukan
didalam Daerah Pabean oleh Pengusaha
3. Berdasarkan Pasal 16C Undang-undang No 8 TAHUN 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang No 11 TAHUN 1994, dinyatakan bahwa PPN dikenakan atas kegiatan membangun
sendiri yang dilakukan tidak dalam lingkungan Perusahaan atau pekerjaan oleh orang pribadi atau
badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain yang batasannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
4. Sesuai ketentuan Pasal 1 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan No 595/KMK.04/1994 tanggal 21
Desember 1994, dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan membangun sendiri adalah :
a. membangun sendiri bangunan yang diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat usaha;
b. luas bangunan 400 M2 atau lebih
c bangunan bersifat permanen
5. Sesuai ketentuan butir 3.1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No SE-07/PJ.53/1995 tanggal 17
Maret 1995, saat yang menentukan PPN terutang adalah saat dimulainya secara fisik kegiatan
membangun sendiri (menggali fondasi, memasang tiang pancang, dan lain-lain). Dengan demikian,
kegiatan membangun sendiri dalam pengertian Undang-undang PPN yang baru hanya terutang PPN
apabila permulaan kegiatan membangun sendiri tersebut terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari
1995
6. Berdasarkan ketentuan pada butir 2 sampai dengan 5, serta memperhatikan isi surat Saudara, dengan
ini diberikan penegasan bahwa Saudara sudah melaksanakan kewajiban perpajakan dengan
memenuhi pembayaran PPN atas jasa pemborong sebesar 10% dari nilai borongan, pembangunan
rumah dilakukan sebelum 1 Januari 1995 dengan demikian PT ABC (pengembang) tidak mempunyai
dasar hukum untuk melaksanakan pemungutan PPN atas kegiatan membangun sendiri berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan No 595/KMK.04/1994 tersebut
Demikian untuk dimaklumi
A N DIREKTUR JENDERAL
DIREKTUR PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DAN PAJAK TIDAK LANGSUNG LAINNYA
ttd
A. SJARIFUDDIN ALSAH
peraturan/0tkbpera/c14a2a57ead18f3532a5a8949382c536.txt · Last modified: by 127.0.0.1