peraturan:0tkbpera:a2915ad0d57ca8c644f99f9c3f20a918
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 666/KMK.01/1984
ÂÂÂ
TENTANG
ÂÂÂ
PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI UNTUK MELAKSANAKAN PEMBERIAN
FASILITAS PEMBEBASAN PPh PASAL 22 IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG-BARANG DARI LUAR NEGERI OLEH
DAN UNTUK KEBUTUHAN PERUSAHAAN JAWATAN KERETA API
ÂÂÂ
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa PPh Pasal 22 Impor adalah merupakan pembayaran pendahuluan Pajak Penghasilan dalam
tahun berjalan yang akan diperhitungkan sebagai kredit pajak atas Pajak Penghasilan yang terhutang
pada akhir tahun;
b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 956/KMK.04/1983
tanggal 31 Desember 1983 Perusahaan Jawatan Kereta Api tidak termasuk sebagai Subyek Pajak dari
PPh;
c. bahwa guna kelancaran dalam pengadaan barang-barang untuk kebutuhan Perusahaan Jawatan
Kereta Api yang diimpor dari Luar Negeri, diperlukan penyederhanaan dalam pemberian fasilitas
pembebasan PPh Pasal 22 Impor;
d. bahwa untuk maksud tersebut dianggap perlu mengalihkan wewenang pelaksanaan pemberian fasilitas
pembebasan PPh Pasal 22 Impor atas pemasukan barang-barang dari Luar Negeri yang dilakukan oleh
dan untuk kebutuhan Perusahaan Jawatan Kereta Api dari Direktur Jenderal Pajak kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
2. Undang-undang Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak Penghasilan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 TAHUN 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Pajak Penghasilan;
4. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 956/KMK.04/1983 tentang Penentuan Perusahaan Jawatan
tidak termasuk sebagai Subyek Pajak dari Pajak Penghasilan;
5. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 965/KMK.04/1983 tentang Badan-badan tertentu yang
ditetapkan sebagai Pemungut Pajak atas Penghasilan dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan
Usaha, Dasar, Pemungutan, Tarif, serta Tata Cara pelaksanaannya.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI UNTUK MELAKSANAKAN PEMBERIAN PEMBEBASAN PPh PASAL 22 IMPOR
ATAS PEMASUKAN BARANG-BARANG DARI LUAR NEGERI OLEH DAN UNTUK KEBUTUHAN PERUSAHAAN
JAWATAN KERETA API.
Pasal 1
Yang dimaksud dengan barang-barang untuk kebutuhan Perusahaan Jawatan Kereta Api ialah lokomotif,
gerbong, kereta penumpang, mesin-mesin, suku cadang dan barang-barang lainnya yang semata-mata untuk
keperluan Perusahaan Jawatan Kereta Api dan pemasukannya dari Luar Negeri dilakukan oleh Perusahaan
Jawatan Kereta Api sendiri.
Pasal 2
Pelaksanaan pemberian fasilitas pembebasan PPh Pasal 22 Impor sehubungan dengan pemasukan barang-
barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dikuasakan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan
dimuat dalam keputusannya sejalan dengan ketentuan yang berlaku bagi pembebasan Bea Masuk.
Pasal 3
Dalam hal pemasukan barang-barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan melalui importir lain,
maka sebelum penyelesaian PPUD oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, importir yang bersangkutan harus
membayar lunas PPh Pasal 25 sebesar lima belas perseratus dari komisi import yang diterimanya kepada Kas
Negara dan pelaksanaan pemberian fasilitas pembebasan PPh Pasal 22 Impor dilakukan oleh Direktur Jenderal
Pajak dengan cara menerbitkan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 Impor, sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI JAKARTA
PADA TANGGAL 6 Juli 1984
MENTERI KEUANGAN
ttd
RADIUS PRAWIRO
peraturan/0tkbpera/a2915ad0d57ca8c644f99f9c3f20a918.txt · Last modified: by 127.0.0.1