peraturan:0tkbpera:4dcfbc057e2ae8589f9bbd98b591c50a
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ___________________________________________________________________________________________ 20 Maret 2002 SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR S - 259/PJ.52/2002 TENTANG USUL PENCABUTAN SK PERSETUJUAN PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG PPN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Sehubungan dengan surat Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Bengkulu nomor : XXX tanggal 28 Januari 2002 hal sebagaimana tersebut pada pokok surat, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam surat Kepala Karikpa Bengkulu dijelaskan bahwa Karikpa Bengkulu telah melakukan pemeriksaan berdasarkan Surat Perintah No. XXX tanggal 26 Juni 2001 terhadap PT ABC yang telah memperoleh ijin sentralisasi dari Direktur PPN dan PTLL dengan surat nomor : S-704/PJ.52/1990 tanggal 28 Mei 1990 hal Pembuatan Faktur Pajak dan Ijin Sentralisasi Tempat PPN Terutang. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diperoleh data bahwa kegiatan usaha PT ABC cabang Bengkulu sudah tidak memenuhi syarat/ketentuan sebagaimana dimaksud dalam SE-19/PJ.52/1999 tanggal 11 Oktober 1999, antara lain : - Kantor cabang ternyata melakukan kegiatan penjualan berupa penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) termasuk administrasi penjualan, - Fungsi cabang tidak hanya menyimpan persediaan, - Kantor cabang ternyata menerbitkan Faktur Penjualan dan Faktur Pajak atas nama Kantor Pusat. Oleh karena itu diusulkan agar surat nomor : S-704/PJ.52/1990 tanggal 28 Mei 1990 dicabut dan mulai tahun pajak 2000 dikukuhkan secara jabatan sebagai PKP. 2. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-19/PJ.52/1999 tanggal 10 November 1999 tentang Penyelesaian Permohonan Untuk Penetapan Suatu Tempat Usaha Sebagai Tempat Terutang PPN diatur : - Butir 1.3. antara lain bahwa apabila dalam kenyataannya cabang/perwakilan masih melakukan penjualan dan mengeluarkan baik Faktur Penjualan maupun Faktur Pajak (baik untuk cabang yang bersangkutan maupun atas nama kantor pusatnya), maka cabang/kantor perwakilan yang bersangkutan harus segera melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. - Butir 4, bahwa izin pemusatan tempat pajak terutang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah atas nama Direktur Jenderal Pajak untuk seluruh permohonan Wajib Pajak baik yang lokasinya dibawah Kantor Wilayah tersebut maupun di luar Kantor Wilayah tersebut terhitung sejak 1 November 1999. 3. Berdasarkan uraian pada butir 1 dan 2, maka dapat kami sampaikan bahwa : a. Mengingat wewenang untuk memberikan sekaligus mencabut surat ijin sentralisasi berada pada Kantor Wilayah dimana PPN yang terutang dipusatkan terhitung sejak 1 November 1999 maka diharapkan Saudara mempertimbangkan dan menindaklanjuti usulan tersebut. c. Dalam hal ijin sentralisasi dicabut, hendaknya Saudara memberitahukan hal tersebut kepada Kepala KPP Bengkulu untuk mengukuhkan PT ABC cabang Bengkulu sebagai PKP secara jabatan. Demikian untuk dimaklumi. A.n. DIREKTUR JENDERAL DIREKTUR PPN DAN PTLL, ttd I MADE GDE ERATA
peraturan/0tkbpera/4dcfbc057e2ae8589f9bbd98b591c50a.txt · Last modified: (external edit)