DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
___________________________________________________________________________________________
23 Maret 2004
SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR S - 265/PJ.313/2004
TENTANG
PPh PASAL 23 JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor XXX tanggal 14 Oktober 2003 perihal tersebut di atas, dengan ini
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam surat tersebut Saudara mengemukakan bahwa:
a. CV ABC adalah suatu perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pengangkutan
barang. Dalam Surat Perjanjian Jasa Pengangkutan Material Tambang dan Material Pabrik
dengan PT XYZ. Unit Bisnis Pertambangan Nikel tanggal 24 Agustus 2001, disepakati
bersama bahwa:
1) Pengangkutan material tambang dan material pabrik dilakukan dari lokasi material
ke lokasi pabrik milik PT XYZ;
2) Imbalan jasa angkutan dihitung dan dibayarkan berdasarkan banyaknya atau volume
material yang diangkut, berat material dan jarak (km) ke lokasi pabrik;
3) Kendaraan angkutan yang digunakan adalah milik CV ABC dengan menggunakan plat
dasar nomor polisi warna kuning.
b. Saudara berpendapat bahwa jasa pengangkutan material tambang dan material pabrik yang
dilakukan perusahaan Saudara termasuk kategori jasa angkutan yang tidak dikenakan atau
bukan objek pemotongan PPh Pasal 23 sesuai dengan SE-08/PJ.313/1995 maupun
KEP - 170/PJ./2002
c. Saudara mohon penegasan mengenai permasalahan tersebut.
2. Berdasarkan Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-undang Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 TAHUN 2000 (UU
PPh), diatur bahwa atas jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21 yang dibayarkan atau
terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk
usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau
bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sebesar 15% (lima belas
persen) dari perkiraan penghasilan neto.
3. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 170/PJ./2002 tentang Jenis Jasa Lain dan
Perkiraan Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-undang
Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 17 TAHUN 2000 diatur antara lain bahwa:
a. Lampiran I angka 1 : Untuk jasa lain berupa sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta khusus kendaraan angkutan darat, besarnya perkiraan penghasilan neto
ditetapkan sebesar 20% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN;
b. Pasal 1 ayat (2) : yang dimaksud dengan jumlah imbalan bruto untuk jasa lain selain jasa
konstruksi dan jasa catering adalah jumlah imbalan yang dibayarkan hanya atas pemberian
jasanya saja, kecuali dalam kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan antara pemberian jasa
dengan material/barang akan dikenakan atas seluruh nilai kontrak.
4. Sesuai angka 2.2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-08/PJ.313/1995 tentang PPh Pasal
23 atas Persewaan Alat Angkutan Darat, ditegaskan bahwa jasa perusahaan angkutan darat yang
mengangkut barang dari tempat pengiriman ke tempat tujuan berdasarkan kontrak/perjanjian
angkutan yang dibayar berdasarkan banyaknya atau volume barang, berat barang, dan jarak ke
tempat tujuan, sepanjang kontrak/perjanjian tersebut dibuat semata-mata demi terjaminnya barang
yang diangkut tersebut sampai ke tempat tujuan merupakan jasa angkutan darat yang tidak
dikenakan PPh Pasal 23.
5. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini dapat diberikan penegasan bahwa:
a. Sepanjang jasa angkutan darat yang dilakukan oleh CV ABC dilakukan berdasarkan kontrak/
perjanjian angkutan yang dibayar berdasarkan banyaknya atau volume barang, berat barang,
dan jarak ke tempat tujuan, dan sepanjang kontrak/perjanjian tersebut dibuat semata-mata
demi terjaminnya barang yang diangkut tersebut sampai ke tempat tujuan, maka merupakan
jasa angkutan darat yang tidak dikenakan pemotongan PPh Pasal 23;
b. Apabila jasa angkutan darat yang dilakukan oleh CV ABC tidak memenuhi persyaratan
tersebut pada huruf a, maka jasa dimaksud merupakan jasa persewaan alat angkutan darat
yang dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 20% X 15% atau 3% dari jumlah bruto
tidak termasuk PPN.
Demikian agar saudara maklum.
A.n. DIREKTUR JENDERAL
Pjs. DIREKTUR,
ttd
GUNADI