{{/tkb/admin/user_images/images/logo%20djp.jpg?101x100}} KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA\\ DIREKTORAT JENDERAL PAJAK\\ \\ JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO 40-42 JAKARTA 12190,\\ TELEPON (021) 5250208, 5251609; FAKSIMILE (021) 5732062; SITUS www.pajak.go.id\\ LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUA KRING PAJAK (021) 1500200\\ EMAIL pengaduan@pajak.go.id, informasi@pajak.go.id ---- Nomor : S-770/PJ.02/2016 24 November 2016 Sifat : Sangat Segera   Hal : Penegasan Mengenai Saat Pembuatan/Penerbitan Surat Tagihan Pajak atas Sanksi Administrasi Berupa Bunga yang Terbit Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang KUP               Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak     2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak     di seluruh Indonesia                   Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan di lapangan terkait penerbitan Surat Tagihan Pajak atas sanksi administrasi berupa bunga yang terbit berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor [[view.php?id=45c48cce2e2d7fbdea1afc51c7c6ad26|**6 TAHUN 1983**]] tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor [[view.php?id=82743f31779d2167a2fb3a7e7ec979bc|**16 TAHUN 2009**]] (Undang-Undang KUP) selanjutnya disebut dengan STP Bunga Penagihan, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang KUP mengatur bahwa apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan; 2. sesuai lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor [[view.php?id=eaa32c96f620053cf442ad32258076b9|**KEP - 19/PJ./1995**]] tentang Pedoman Tata Usaha Piutang dan Penagihan Pajak pada BAB II angka 6.5. Pembuatan STP Bunga Penagihan diatur sebagai berikut:   a. pada prinsipnya STP Bunga Penagihan dikeluarkan terhadap piutang pajak yang telah lewat jatuh tempo pembayarannya, kurang atau tidak dibayar. Demikian juga terhadap piutang pajak yang telah diberikan keputusan mengangsur atau menunda pembayaran pajak. Dalam praktek pelaksanaannya, STP Bunga Penagihan akan dikeluarkan terhadap semua Wajib Pajak yang nyata-nyata masih ada dan diperkirakan atau berdasarkan data yang ada masih mempunyai kemampuan bayar;   b. sejalan dengan butir a tersebut di atas, maka STP Bunga Penagihan dikeluarkan setahun dua kali, yaitu dalam bulan Januari dan bulan Juli; 3. berdasarkan ketentuan sebagaimana tersebut di atas, dengan ini ditegaskan bahwa sepanjang belum ada ketentuan yang mengatur lebih lanjut mengenai saat pembuatan/penerbitan STP Bunga Penagihan, pembuatan/penerbitan STP Bunga Penagihan mengacu pada ketentuan yang berlaku.     Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.                                             a.n. Direktur Jenderal             Direktur Peraturan Perpajakan I                                         ttd.                           Arif Yanuar             NIP 19670128 199503 1 001               Tembusan:     1. Direktur Jenderal Pajak   2. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak   3. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak   4. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak   5. Para Pejabat Eselon II di Lingkungan Kantor Pusat DJP   6. Kepala Kantor Layanan lnformasi dan Pengaduan.                 Kp. :PJ.02/PJ.0201/2016